Pengarang:
Frank Hunt
Tanggal Pembuatan:
17 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan:
15 Boleh 2024
- Dalam mode otomatis, kamera itu sendiri memilih titik fokus ideal sebelum mengambil gambar. Di manual, pengguna dapat memilih titik ini pada lensa dengan roda gigi.
- Jika Anda baru mengenal fotografi dan ingin mengambil foto yang lebih kasual, mulailah menggunakan mode otomatis. Dalam kasus ini, tidak ada gunanya mencoba menggunakan manual, yang umum di kalangan profesional.
- Foto akan menjadi buram jika Anda menurunkan kecepatan rana. Bersabarlah untuk bisa memegang kamera tanpa guncangan. Jika perlu, lihat apakah perangkat memiliki opsi pemicu jarak jauh. Jika demikian, gunakan fitur tersebut untuk mengambil foto dengan kecepatan rendah.
Pilih bukaan diafragma. Bukaan diafragma berhubungan dengan "ukuran" lensa, yang dibentuk oleh serangkaian bilah. Sesuaikan parameter ini untuk memindahkan bilah-bilah ini agar terpisah atau lebih dekat sehingga membiarkan lebih banyak cahaya masuk.
- Apertur diafragma tergantung pada jenis foto yang ingin Anda ambil. Gunakan sesuatu antara f1.4 dan f5.6 untuk mengambil potret, mengambil gambar wajah, dan membuat orang lain close-up.
- Gunakan di antara f11 dan f22 untuk membidik lanskap, di mana f23 ideal untuk mengoptimalkan kualitas jenis gambar ini.
- Gunakan di suatu tempat antara f8 dan f11 untuk mengambil jenis foto lainnya.
Sesuaikan kualitas foto Anda. Format file standar untuk kebanyakan kamera digital adalah JPEG, yang memudahkan berbagi. Namun, karena file JPEG dikompresi, sebagian informasi akan hilang pada saat transfer. Oleh karena itu, gunakan kualitas RAW, yang tidak memampatkan atau mengubah foto selama setiap tahap proses.
Metode 3 dari 3: Meningkatkan Kualitas Foto
- Gunakan aturan sepertiga. Dengan konsep aturan sepertiga, fotografer harus membagi seluruh gambar menjadi sembilan bagian. Bayangkan sebuah grid di atas foto yang dibentuk oleh dua garis vertikal dan dua garis horizontal.
- Elemen penting foto harus berada di atas salah satu garis ini atau di titik perpotongan. Secara teori, ini menciptakan "ketegangan" pada gambar, yang membuatnya lebih menarik.
- Misalnya: jika Anda akan memotret matahari terbenam, posisikan cakrawala pada perpotongan garis horizontal dan vertikal untuk memperbaiki gambar dan pembingkaian.
-
Arahkan kamera ke atas untuk memotret rumah, gedung, dan bangunan tinggi lainnya. Saat memotret bangunan tinggi, yang terbaik adalah membalikkan kamera untuk memberikan tampilan segitiga pada subjek foto. Berdirilah di depan pria ini dan arahkan fokus ke atas dirinya. - Arahkan kamera ke bawah untuk memotret orang. Saat memotret orang, khususnya anak kecil, putar kamera dari atas ke bawah untuk menangkap seluruh tubuh mereka. Anda juga bisa berbaring atau berlutut di lantai agar tetap sejajar dengan subjek.
- Hindari menggunakan flash. Anda hampir tidak akan pernah menggunakan flash. Ini mencerahkan sebagian besar foto, terutama foto dengan subjek manusia. Karena itu, wajah orang hampir mengilap (bahkan di malam hari).
- Nonaktifkan flash di menu pengaturan kamera. Itu diwakili oleh petir yang pecah saat tidak diaktifkan.
- Kilat é berguna dalam beberapa kasus, seperti saat Anda mengambil gambar wajah pada larut malam.
- Melatih. Seperti bentuk seni lainnya, fotografi membutuhkan latihan. Cobalah berbagai teknik kamera dan buat penyesuaian internal dan bahkan subjek. Seiring waktu, Anda akan menjadi semakin profesional.